Sabtu, 13 Desember 2008

pak tua jasa angkut

Sabtu siang. cuaca sedang bagus untuk pindah kos. karena mustahil untuk memindahkan semua barang-barang saya dari kosan lama ke kosan yang baru tanpa jasa angkut, makanya saya segera pergi ke perempatan selatan condong satur. sejauh yang saya ingat, di perempatan tersebut berderet-deret mobil jasa angkut.

benar saja! di perempatan tersebut ada berderet-deret mobil bak jasa angkut. saya hampirilah salah satunya secara acak. setelah saya ketuk kaca mobilnya yang kusam, keluarlah pak tua. saya taksir umurnya kurang lebih 65 tahun.
"pak, saya mau pindah kos.. aku minta bantu bisa?"
"oh.. bisa-bisa! kapan?"
"emmm.. jam dua nanti bisa? soalnya aku mau siap-siap dan istirahat sebentar dulu. biayanya berapa?"
"wah,.. mendingan sekarang aja..! mumpung cerah. memangnya dari mana ke mana pindahnya?
"ooo... ya udah. dari dekat sini koq, pindahnya ke dekat UNY. Lembah, Karangmalang tahu kan?
"tahu tahu.. ada barang-barang? banyak tidak?"
"ada,.. tidak terlalu banyak sih.."
"lima puluh ribu ya."
saya merogoh kocek sebentar, oh ada! "ya ya.. lima puluh ribu." ujar saya yang mulai kepanasan disengat matahari.

nah, pak tua ini mulai menjadi menyebalkan saat membantu mengangkut barang-barang saya. daripada membantu, ia lebih banyak mengomel. "mending kamu angkat yang ini dulu" atau "coba dibopong dari bawah!" atau "duh duh.. tunggu.. saya jadi kesal". Bah! apa-apaan dia ini! makanya saya omeli balik. "pak, daripada mengomel, mending bantuin saya supaya cepat selesai! sedikit lagi nih..!" ujar saya sengit. "saya ini sudah tua.. waktu muda dulu saya kuat! sekarang sudah tidak lagi." jawabnya. makanya kemudian saya maklum dan mulai mengangkat kopor berisi buku-buku yang seharusnya diangkat dua laki-laki dewasa. BRAK BRUK BRUK! gagang kopor patah, buku-buku bergeletakan.. "makanya dibopong dari bawah dengan hati-hati!" ujar pak tua jasa angkut santai sambil menyobek bibir gelas air minum kemasan.

Hanya kesopanan saya yang menahan caci-maki keluar dari mulut..

peluh keringat, pegal di punggung, panas sengatan matahari jadi satu di tubuh saya yang malang.
"nah, karena tadi saya bantu mengangkat, tolong upah saya ditambah dua puluh ribu..!" ujar pak tua jasa angkut. saya memandang dengan heran sekaligus menahan kesal. setelah berhasl menguasai diri, saya bilang pada pak tua.. "kan tadi perjanjiannya lima puluh ribu pak..!". "ya,.. tolong ditambah dong.. saya pegal nih.." hah! pegal!? satu rak buku kosong yang hampir tidak ada beratnya, ember kecil berisi pakaian kotor yang dua kilo pun tak sampai, ransel berisi sehelai handuk, boks kecil dengan tumpukan kertas...

saya tidak bergeming..

pak tua mulai menjadi aneh. ia bercerita bahwa ia sebenarnya adalah seorang ustadz lulusan IAIN tahun 1972. lebih jauh lagi dia juga mengaku terlibat dalam pemberantasan PKI bersama tentara. "saya punya fotonya di mobil" ujarnya menawari saya foto saat ia bersama tentara memberantas PKI. dikiranya saya bakal simpati.. cih! itu sih dosa politik!

"saya tambahin sepuluh ribu nih pak.." ujar saya padanya sambil menyerahkan dua limaribuan. berharap ia segera selesai dengan romantisme masa lalunya.

ternyata tidak.. ia bilang masih kurang sepuluh ribu. jadi mulalilah ia bercerita bahwa setiap selasa ia mengajar tafsir, dan kamis mengisi pengajian untuk ibu-ibu. "saya dulu juga pernah di Jakarta. lima tahun!" ujarnya setelah ia tahu kalau saya berasal dari Jakarta. lalu mulailah cerita tentang selepas kelulusannya dari IAIN. ia juga mengaku bisa berbahasa arab, lalu dipraktekkan lah bahasa arabnya itu.. "Masmuka? (siapa nama anda?)". saya diam saja sekalipun mengerti.

lalu saya sodorkan selembar sepuluhribuan.

Hanya kesopanan saya yang menahan caci-maki keluar dari mulut..

DASAR TUA BANGKA SERAKAH!!!!!!! PEDULI SETAN!!!
Azhar Irfansyah, Jogja 2008

2 komentar:

sans mengatakan...

Rum Muhammad wrote:
hahahah, nah gini ni baru caranya bikin blog. bagus bagus, wah si aditya julianto harus baca ni...

ezy mengatakan...

lho, pindah lagi??
mank kurang pw ma kos yg di concat itu?

ehm, kasihan ya si bapak itu..